Sabtu, 11 Maret 2017

BIOGRAFI ALIM MARKUS; MASIPON GROUP


KISAH SUKSES ALIM MARKUS, DARI LAMPU TEPLOK, JADI RAJA PANCI





BIODATA
Nama                  : Alim Markus
Lahir                   : Surabaya, 24 September 1951
Jabatan              : Presiden Direktur Grup Maspion
Orangtua            : Ayah Alim Husin, Ibu Angkasa Rachmawati
Istri                   : Sriyanti
Anak                   : Enam Orang
Saudara kandung :Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa
Pendidikan           : Kelas 3 SMP tidak selesai
Anak perusahaan : 53
Bidang Usaha       : produk kebutuhan rumah tangga, konstruksi, material, dan 
                              industri,   property, gedung perkantoran dan mal, dan jasa keuangan
Karyawan             : 30.000 orang




Kata kolega :
Sederhana tetapi berkarakter sehingga banyak orang yang segan dan menjadikannya panutan.”
Henry J. Gunawan, Presdir PT Surya Inti Permata Tbk
Alim tetap ulet beker­ja keras dengan jujur walau dulu banyak pengusaha yang memakai dana BLBI.”
Erlangga Satriagung, Ketua Kadin Jatim.

          Nama Alim Markus pastinya masih sangat asing bagi banyak orang berbeda dengan nama Maspion, sebuah merk dagang yang sering kali wara-wiri di media massa, 2 nama tersebut sebenarnya memiliki keterkaitan yang sangat erat. Alim Markus merupakan putra tertua dari Alim Husein pemilik dan pendiri perusahaan Maspion. Pada 24 September 1951 Ali Markus lahir di Surabaya, Jawa Timur sedangkan ayah dari Ali Markus mendirikan UD Logam Djawa yang menjadi cikal bakal Maspion pada Oktober 1965.
         
          Alim Markus berasal dari keluarga yang sederhana yang tinggal di rumah petak, bosan dengan keterbatasan materi membuat Alim Markus bertekad untuk mengembangkan usaha keluarganya, bocah 14 tahun itu pun memutuskan untuk meninggalkan bangku SMP nya dan membantu ayahnya, mulai dari bersih-bersih, produksi hingga pemasaran, sepeda pancal menjadi tunggangannya saat berkeliling memasarkan produk UD Logam Djawa ke toko-toko dan pasar-pasar, daerah Pabean dan Pasar Turi merupakan wilayah pemasarannya. Tak menyelesaikan pendidikan SMP bukan berarti Alim Markus melupakan urusan pendidikan karena Alim Markus pernah belajar manajemen dengan kursus di Pan Pacific Professional Management, Taiwan.

          Setelah bekerja keras lima tahun lebih, keluarga Markus mu­lai memetik hasil dan mulai mancapai sukses. Minat ma­syarakat sekitar semakin bertambah, produk dari UD Logam Dja­wa makin laris. Akhirnya pada 1972 didirikan Maspion yang berarti Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional. Pada tahun itu juga, Markus memiliki mobil pertamanya yakni Holden. Markus juga memboyong keluarganya dari rumah petak ke rumah cukup besar di kawasan yang lebih elit yakni di Embong Tanjung No. 5, yang dia tinggali sampai sekarang. Perusahaan pun dipindah ke daerah Gedangan, Sidoarjo.
         
          Markus muda tak betah terus hidup susah. Sebagai anak tertua di keluarga, Markus bertekad merubah nasibnya dengan beker­ja sekeras mungkin dan menjadi orang sukses. “Saya nekat berhenti sekolah sebelum lulus SMP, saya ingin jadi penguasa sukses dan kuat. Karena itu saya memilih serius membantu orang tua bekerja dari jam lima pagi sampai tujuh malam,” tutur peng­­usaha yang hingga kini menjabat ke­tua Asosiasi Pengusaha In­do­nesia (Apindo) Jatim itu.
         
          Markus kemudian me­ngerah­kan seluruh upa­yanya membesarkan usaha UD Logam Djawa yang didirikan ayahnya Alim Husin pada Oktober 1965, di daerah Pecindilan, Surabaya. UD Logam Djawa awalnya memproduksi lampu teplok. Alim Hu­sin ketika itu sanggup memproduksi 300 lusin lampu teplok perhari.




          UD. Logam Djawa pun berkembang, dari 8 orang pegawai dengan produksi 300 lusin lampu templok setiap harinya bertambah dengan produksi lampu nelayan. Tahun 1972 Logam Djawa pun berganti nama menjadi Maspion yang berarti Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional dengan produksi yang terus bertambah, peralatan dapur dan perlengkapan rumah tangga, konstruksi material dan industri hingga membangun maupun mengelola aset properti seperti Maspion Mall, Wisma Maspion, Wisma Moneter, Pondok Maspion, CIMAC dengan wilayah pemasaran tak hanya Nasional bahkan Internasional.

          Alim Husein pun mempercayakan usahanya ke tangan anak-anaknya, sebagai anak tertua Alim Markus ditunjuk sebagai presiden direktur dengan saudaranya yang bernama Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa sebagai direktur pengelola, sedangkan Alim Husin sebagai Chairman. Alim Husin meninggal pada tahun 2003.

          Karena keberhasilannya mengembangkan perusahaan berskala eksport dengan 53 anak perusahaan dan 30.000 karyawan, Arek Suroboyo yang juga dipercaya menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jatim ini mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa (HC) di bidang Ilmu Ekonomi dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Surabaya, Jawa Timur sesuai dengan SK Rektor Untag Nomor 067/SK/ R/III/2011 tanggal 10 Maret 2011 yang diberikan pada Sabtu, 12 Maret 2011, di Kampus Untag, Jalan Semolowaru 45, Surabaya, Jawa Timur.

           Sebagian besar ibu rumah tangga pasti pernah memakai produk Maspion. Namun, tak banyak yang tahu bahwa nama besar Maspion berawal dari pabrik lampu teplok yang dibesarkan protolan SMP di sebuah rumah petak 4 x4. Maspion dan Alim Markus ada­lah dua nama yang tak terpisah­kan. Orang kini mengenal Maspion sebagai salah satu ke­lompok usaha besar asal Jawa Timur, yang tak hanya berkutat di industri peralatan rumah tanga, namun juga menjamah perbankan, real estat, hingga properti. Sedangkan Alim Markus adalah nahkoda dibalik semua kisah sukses itu. Pria berperawakan sedang ini rela mengorbankan pendidikan dan masa kecilnya saat mulai berkiprah di dunia bisnis.




          Alim Markus dilahirkan 57 tahun lalu, tepatnya 24 September 1951 di sebuah rumah petak seluas 4×4 meter persegi di Jalan Ka­pasan Gang II nomor 22. Karena minimnya ukuran rumah, Alim Markus yang kini me­mim­pin grup usaha yang terdiri dari 53 perusahaan itu harus hidup uyel-uyelan dengan ayah, ibu, dan ketiga adiknya. Jika salah ang­gota keluarga buang air kecil, baunya langsung ke mana-mana,” ujar Alim Markus.


Sumber: 

http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/629-maspion-berawal-dari-lampu-teplok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar